-->

Tuesday 30 October 2018

author photo
tutorial mengenal cara penjelasan materi belajar menggunakan alat ukur multimeter analog digital terbaru terlengkap


Bentuk Fisik Multimeter Analog dan Digital

Hai Somas (SObat  maMAS), kali ini kita membahas tentang bagaimana cara menggunakan multimeter yang baik dan benar. Kuy mulai disimak.

Multimeter merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur peralatan elektronika seperti tegangan listrik AC, tegangan listrik DC, arus listrik, komponen elektronika (resistor, kapasitor, transistor, transformator dan lain-lain). Seperti namanya yaitu Multi memiliki arti banyakatau lebih dari satu, jadi lat ini dapat digunakan untuk mengukur lebih dari satu jenis komponen yang akan diukur. Multimeter ada 2 jenis yaitu analog dan digital. Sebelum mulai melakukan pengukuran langkah awal yang harus diketahui yaitu kita harus tau fungsi-fungsi setiap bagian.

Multimeter Analog
Pada penggunaan alat ukur digital terdapat beberapa bagian yang harus diperhatikan/dipahami supaya tidak salah dalam menggunakannya. Berikut adalah bagaian-bagian penting yang terdapat pada multimeter analog yaitu :
  • Range Selector 
  • Jarum penunjuk
  • Skala
  • Probe (kabel)
  • Zero adjust screw
  • Zero ohm adjust knob
Bentuk Fisik Multimeter Analog

Fungsi :
  • Range Selector digunakan untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurnya. Contohnya jika ingin mengukur hambatan maka posisikan selector ke posisi Ohm, jika ingin mengukur tegangan DC maka atur posisi selector ke DCV. Jika ingin mengukur tegangan AC, maka atur posisi selector ke ACV. Dan jika ingin mengukur arus yang mengalir pada tegangan searah (DC) maka posisikan selector ke DCA.
  • Jarum penunjuk digunakan untuk menunjukan nilai dari perangkat yang diukur.
  • Skala berfungsi sebagai nilai batas maksimum suatu pengukuran yang disesuaikan dengan posisi selector putar. Sebagai contoh apabila kita mengukur tegangan output dari arus searah (DC) dengan memposisikan selector ke angka 50 DCA maka yang harus diperhatikan pada jarum penunjuk yaitu pada batas maksimal 50.
  • Zero adjust screw digunakan untuk mengatur posisi awal jarum penunjuk pada angka 0, hal ini dilakukan untuk mengakurasikan hasil pengukuran.
  • Zero ohm adjust knob digunakan untuk mengkalibrasikan posisi jarum penunjuk dalam pengukuran hambatan agar hasil penunjuk akurat sesuai dengan nilai yang tertera pada hambatan tersebut.
  • Probe digunakan untuk media transmisi dalam pengukuran. Probe pada multimeter terdapat 2 kabel yaitu berwarna merah dan hitam. 
Note : Kabel merah pada multimeter analog dialiri tegangan negatif (-) bateray dan kabel hitam pada multimeter analog dialiri oleh tegangan positif (+) bateray.

Multimeter Digital
Multimeter digital merupakan pembaruan dari multimeter analog diman pada multimeter digital pengguna sangat dimanjakan karena dipermudah dalam melakukan pengukuran, selain itu nilai yang dihasilkan oleh alat ukur lebih presisi deibandingkan dengan multimeter analog. Multimeter digital terdiri dari beberapa bagian yang penting untuk diperhatikan yaitu :
  • Display
  • Range selector
  • Probe

Bentuk Fisik Multimeter Digital

Fungsi :
  • Display digunakan untuk menampilkan data atau nilai yang dihasilkan oleh alat ukur saat mengukur komponen.
  • Range selector digunakan untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurnya. Contohnya jika ingin mengukur hambatan maka posisikan selector ke posisi Ohm, jika ingin mengukur tegangan DC maka atur posisi selector ke DCV. Jika ingin mengukur tegangan AC, maka atur posisi selector ke ACV. Dan jika ingin mengukur arus yang mengalir pada tegangan searah (DC) maka posisikan selector ke DCA.
  • Probe digunakan untuk media transmisi dalam pengukuran. Probe pada multimeter digital sama dengan yang ada pada multimeter analog yaitu terdapat 2 kabel yaitu berwarna merah dan hitam. 
Note : Pada multimeter digital kabel merah dialiri tegangan positif(+) bateray dan kabel hitam pada dialiri oleh tegangan negatif (-) bateray.

Cara Penggunaanya
Untuk penggunaan multimeter analog dan digital sama saja. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :
  • Harus tau terlebih dahulu objek yang akan diukur.
  • Jika sudah tau objek apa yang akan diukur, selanjutnya yaitu putar range selector pada posisi sesuai dengan apa yang akan diukur. Contoh :
    # Mengukur tegangan DC (searah) putar ke posisi DCV.
    # Mengukur tegangan AC (bolak balik) atau tegangan dari PLN. Catatan tegangan apapun jika belum melewati dioda maka tergolong ke tegangan bolak balik (AC).
    # Mengukur resistor, dioda, transistor, kapasitor, trafo dan lain-lain yang emiliki nilai hambatan maka posisikan range selctor ke posisi OHM.
    # Jika ingin mengukur arus tegangan DC posisikan ke DCA.
  • Setelah mengatur range selector selanjutnya yaitu mulai melakukan pengukuran. 
  • Perhatikan pada display baik pada multimeter analog maupun digital. Untuk multimeter analog jika terbalik letak kabelnya maka jarum penunjuknya akan bergerak terbalik. Solusinya tukar saja probe pada multimeter, yang tadinya kabel merah menjadi hitam dan sebaliknya. Jangan sampai terlalu lama apabila saat pengukuran jarum penunjuk terbalik arahnya, karena akan merusak multimeter. Selain itu kita harus memperhatikan dengan teliti posisi jarum penunjuk pada angka berapa. Berbeda halnya dengan multimeter digital, untuk multimeter digital kita hanya tinggal melihat nilai pada display.

Cara Kalibrasi Multimeter
Kalibrasi multimeter dilakukan untuk memposisikan jarum penunjuk pada posisi 0, sehingga hasil yang ditujnukan oleh alat ukur akuat. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan kalibrasi pada multimeter.
  • Posisikan Zero Adjust Screw pada posisi 0. Caranya dengan memutar menggunakan obeng min (-) hingga jarum penunjuk menunjukan angka 0.
  • Putar selector pada posisi OHM dan skala X1.
  • Hubungkan kabel merah dan hitam pada multimeter, maka jarum penunjuk akan bergerak. Usahakan jarum penunjuk pada posisi 0, jika belum maka putar Zero Ohm Adjust Screw hingga jarum penunjuk pada posisi 0.
  • Multimeter siap digunakan

Rumus Pengukuran Pada Multimeter Analog
Hasil Pengukuran = (Jarum Penunjuk / Skala) x Batas Ukur


Contoh Soal

Contoh :
Berapa nilai yang ditunjukan oleh multimeter pada gambar 4. dengan skala 50 pada pengukuran tegangan DC.

Jawab :
diketahui
Jarum penunjuk : 25
Batas Ukur         : 50
Skala                  : 50

Hasil Pengukuran = (25 /50) x 50 = 25 V



Semoga membantu dan bermanfaat ya guys.. 
PANGAPUNTEN SEDOYO KELEPATAN NGGEH.
your advertise here

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post